Sunday, March 13, 2011

Gadis Pemijat 3

"Eh.. yang sini sajalah, tempatnya enak loh," pintanya.
"Baiklah Sayaang..." kataku.

Kami berdua langsung saja masuk.

"Yang, aku ganti dulu yah... kamu ikut nggak?" ajaknya.
"Yuk, sekalian saja aku juga mau ganti."

Di kolam renang itu paling hanya terdapat segelintir orang yang sedang berenang, karena tempat itu ramai biasanya pada hari Minggu.

"Emmm... kita ganti baju bersama saja yah? biar asyikk.." katanya.

Aku spontan menganggukkan kepalaku. Di dalam ruang ganti kami pun segera meletakkan tas kami dan segera melepas baju, Yayangku ganti baju terlebih dahulu. Ia mencopot dulu kaosnya, Ema memang penyuka kaos ketat dan celana jins, melihatnya melepas kaosnya aku pun hanya terpaku tak berkedip.

"Kenapa Sayang... ayolah lepas bajumu," katanya sambil tersenyum.
"Habbis... aku suka memandangmu waktu begitu sih," dan dia hanya tertawa kecil.

Aku pun segera mencopot t-shirtku dan celana panjangku dan cuma CD yang kutinggalkan. Tanpa ragu-ragu aku pun memelorotkan CD-ku di depan pacarku karena ingin ganti dengan celana renang, "Wahhh... Yayang ni.." katanya sedikit terkejut. Rupanya ia agak kaget juga melihat batang kemaluanku yang setengah ereksi.

"Kok tegang sih Say?" selidiknya manja.
"Habis kamu montok sih.." jawabku seraya memakai celana renang yang super ketat.

"Wahhh... hemmm," goda pacarku ketika melihat kemaluanku tampak menyembul besar di balik celana renang itu, dia itu memang asyik orangnya.

"Nahh... aku sudah beres," kataku setelah memakai celana itu.
"Eh.. bantu aku dong!" dia tampaknya kesulitan melepas branya.
"Sini aku lepasin..." kataku.

Kemudian kulepaskan branya. Astaga, sepasang daging montok dan putih terlihat jelas, hemmm spontan saja batang kemaluanku tegang dibuatnya.

"Ah... sayang, dadamu indah sekali," kataku sambil berbisik di belakang telinganya.

Langsung saja ia kupeluk dari belakang dan kuciumi telinganya.

"Eeh.. kamu ingin ML di sini yah?" jawabnya sambil memegang tengkukku.

Aku tidak menjawab. Tanganku langsung bergerilya di kedua gunung kembarnya, kuremas-remas dengan mesra dan kupelintir lembut putingnya yang masih merah segar, "Ah... Sayang!" desahnya pendek, batang kemaluanku yang sudah tegak kugesek-gesekkan di pantatnya, wahhh.. nikmat sekali, dia masih memakai celana sih.

"Aduh... keras sekali, Yayang ngaceng yah..." godanya.
"Dah tau nanya.. hhh," kataku terengah.

Buah dadanya semakin keras saja, rupanya ia mulai terangsang dengan remasanku dan ciumanku di telinganya.

"Ehhhmm... uhhh," lenguhnya sambil memejamkan mata.

Melihat gelagat tersebut aku menurunkan tanganku ke ritsleting celananya, kulepas kancingnya dan kupelorotkan ritsletingnya, ia agaknya masih agak ragu juga, terbukti dengan memegang tanganku berupaya menahan gerakan tanganku yang semakin nakal di daerah selangkanganya. Tetapi dengan ciumanku yang membabi buta di daerah tengkuknya dan remasanku yang semakin mesra, akhirnya tanganku dilepasnya, kelihatannya ia sudah terangsang berat. Tanpa basa-basi tanganku langsung menelusup ke CD-nya. Wahh... terasa bulu-bulu halus menumbuhi sekitar liang kemaluannya. Kuraba klitorisnya,

"Aghhh... oouhh.. sayang kamu nakal deh," dengusnya sambil mengerjap.

Ia langsung membalikkan tubuhnya, memelukku erat dan meraih bibirku, "Cupppp..." wah ia lihai juga melakukan French Kiss. Dengan penuh nafsu ia melahap bibirku. Cewekku yang satu ini memang binal seperti singa betina kalau sudah terangsang berat.

(Bersambung......)

No comments:

Post a Comment